Mahkota abadi dan jaya….
Indonesia sejak dulu kala…
Slalu di puja-puja bangsa…
Demikianlah salah satu lagu yang dahulu slalu kita nyanyikan dengan bangganya, dimana masyarakat Indonesia memiliki segalanya hutan, lautan, tambang, dan masyarakat yang selalu tersenyum simetris (seperti apa yang di ajarkan ESQ). Tahun 1928 dimana para pemuda mendeklarasikan Sumpah Pemuda, tahun 1945 bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan bangsa dengan gegap gempita.
Bangsa Indonesiapun dihormati dunia Internasional, menjadi panutan masyarakat Asia Afrika serta Dunia Ketiga. Mantan Presiden Amerika Serikat Jhon F. Kennedy menunduk dengan perasaan minder, deg-degan, merasa kalah pamor dengan Bung Karno, lalu masa berikutnya Bill Clinton datang ke Jakarta dengan kepala menunduk, mencopot sepatunya saat memasuki masjid istiqlal dan menganggap pak Harto sebagai sesepuh yang patut dihormati.
Pada masa kini Presiden AS George W. Bush datang hanya beberapa jam, menebar aroma arogansi, disambut bagai “wong agung”, di hormati bagai maha raja-diraja, secara khusus dibuatkan landasan helikopter, Uang hasil keringat rakyat beserta energi bangsa “Di Peras” habis hanya untuk melayani seorang Bush. Padahal dia datang hanya dengan kaos kakinya yang bolong.
Bahkan pada masa kini Amerika sudah menguasai sebagian besar aset-aset bangsa Indonesia, menyusul Undang-Undang Penanaman Modal Asing yang sangat jelas tidak memihak masyarakat Indonesia, bahkan membuat rakyat menjadi budak bangsa asing di Negerinya sendiri. Bahkan baru-baru ini beredar wacana tentang 50 pertambangan Indonesia akan di lelang kepada bangsa asing. Benar-benar tindakan yang sangat tidak terpuji menyusul kebijakan tersebut oleh pemerintah hari ini.
Belum lagi BKM (Bantuan Khusus Mahasiswa) yang telah jelas melecehkan Mahasiswa sebagai uang tutup mulut terkait dengan kondisi sosial hari ini yang semakin mencekik, harga BBM naik, Bangsa asing memanfaatkan kondisi ini untuk terus menjajah dan menjarah kekayaan Indonesia tercinta.
Bukan waktunya berdiam diri sahabat, bergerak sebagai mana kaum intelektual muda. Bukan terdiam menunggu nafas terakhir berhembus dengan abu-abunya dunia. Pertahankan kedaulatan NKRI. Karma NKRI adalah HARGA MATI…!!!!
Seruan ini disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Merdeka Malang periode 2008 – 2009 kepada seluruh elemen civitas akademika Universitas Merdeka Malang.
No comments:
Post a Comment