Al Zaytun tanggal 10 Januari atau 1 Muharam 1424H. Program Mobilisasi yang diketuai Panji Gumilang ini menargetkan 14 Milyar perbulan.
NII pertama kali lahir di Indonesia pada tanggal 19 Agustus 1949. Dan pada tahun 1962 kelompok ini ditangkap oleh pemerintah negri ini. Namun kelompok ini tidak meninggalkan penyesalan bagi para anggotanya.
Berbeda jauh dengan NII sekarang ini, para jamaah, keluarga jamaah bahkan korban yang pernah menjadi pejabat tingggi kelompok ini pun turut memberikan kesaksian. Hal ini terbongkar ketika adanya rekaman kamera yang diedarkan. NII yang sekarang ini juga menjadi ajang atau forum untuk penggalangan dana besar-besaran dengan waktu yang singkat. Para jamaah dari berbagai elemen masyarakatpun telah menjadi korban oleh kelompok ini. Dari kalangan mahasiswa yang sampai rela meninggalkan kuliah mereka, hingga pejabat penting negri inipun turut serta dalam forum ini. Bahkan pada suatu kesempatan Kepala Badan Intelejent Nasional nampak dengan iring-iringan para pengawalnya terekam dalam kamera tersebut. Para jamaah pada pada malam peringatan tahun baru tersebut menyumbangkan hartanya untuk kesejahteraan NII. Mereka memasukkan amplop dengan menyebutkan nama dan jumlah bantuan yang diberikan. Mulai yang jumlahnya jutaan hingga milyaran amplop-amplop tersebut masuk dalam kotak 'amal' yang disediakan. Bahkan Pejabat penting negri ini, Jusuf Kalla Wapres SBY, turut serta memberikan bantuan berupa komputer dengan jumlah 42 unit. Namun beliau tidak hadir dalam forum tersebut, hanya bukti tanda terima yang dibacakan saja yang menegaskan keikutsertaan beliau dalam forum ini. Sambutan jamaah pun meriah dengan bantuan beberapa pejabat penting negara tersebut. Mungkin karena berawal dari cari muka, mereka tidak sadar telah mendukung adanya kudeta dan pembodohan.
Namun dengan hasil penggalangan dana yang sangat besar ini, kehadiran NII tidak dapat mengangkat harkat dan mertabat masyarakat di lingkungan sekitarnya.
No comments:
Post a Comment